"Ya Allah... Azabnya...", aku mengaduh perlahan. Sampai bila harusku berdepan dengan keperitan dan kesakitan ini.
"Allah.. Allah...sakitnya..", menahan kesakitan. Mesin yang menghempap badan ini terus menerus mengsakiti tubuh badan ini. Terasa peluh mula memercik disegenap dahiku. Manik-manik peluh ini mula membasahi tubuh badanku.
Begitu payahnya aku menghadapinya. Tidak semudah yang disangka. Aku tahu setiap kesusahan pasti berakhir dengan kesenangan. Tapi.. sangat mengilukan..sangat memeritkan.
Dengan keazaman, mimpi akan menjadi nyata. Kepala aku mula merawang jauh ke angkasa lepas, aku berasa berada di ISS macam Dr. Sheikh Muszapha. Walau kepala menerawang, rasa sakit masih terasa.
Aku terfikir, setiap apa yang kita impikan tiada jalan mudah untuk mengecapinya. Lantas ianya adalah satu motivasi terbaik untukku untuk mara dan mara kedepan.
Puncak jaya itu harus didaki dengan tabah. Tiada kesungguhan, maka tiada lah kejayaan. Aku bermonolog sendirian sambil menahan kepedihan.
Tiba-tiba aku terdengar suara... Aku mencari-cari suara itu.
"Eh, bangun la.." Ops..
Aku bermimpikah? atau aku sedang menghadapi realiti.
Insya ALlah ia pasti menjadi realiti.
Success comes from great immigination..
0943
bsp
~The only lasting beauty is the beauty of the heart ~ (Rumi). Expressing the small things in my life and appreciating them.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Softening Brush
Bismillah. The hectic week has just begun, and I need to slot in my packed time, even 5 minutes, to sharpen my art skill of sketching up an...
-
Bismillahirahmanir rahim. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. It was a long process, almost 98 months. My original plan was 36 mon...
-
Bismillah. Yes, we have nice weather in the sunny season in the northern state of Malaysia. Make me thankful with all Allah gives to me. Ac...
-
Raining afternoon. I had class today. Alhamdulillah everything settled within the time. Now, my clock shows me 18.44. Am just waiting for to...
No comments:
Post a Comment