~The only lasting beauty is the beauty of the heart ~ (Rumi). Expressing the small things in my life and appreciating them.
Thursday, December 31, 2009
Amir Di Era Keemasan Islam
Era keemasan Islam (The Golden Ages of Islam) tertoreh pada masa ke pemimpinannya. Perhatiannya yang begitu besar terhadap kesejahteraan rakyat serta kesuksesannya mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, tekonologi, ekonomi, perdagangan, politik, wilayah kekuasaan, serta peradaban Islam telah membuat Dinasti Abbasiyah menjadi salah satu negara adikuasa dunia di abad ke-8 M.
Amir para khalifah Abbasiyah itu bernama Harun Ar-Rasyid. Dia adalah raja agung pada zamannya. Konon, kehebatannya hanya dapat dibandingkan dengan Karel Agung (742 M - 814 M) di Eropa. Pada masa kekuasaannya, Baghdad ibu kota Abbasiyah - menjelma menjadi metropolitan dunia. Jasanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban hingga abad ke-21 masih dirasakan dan dinikmati masyarakat dunia.
Figur Harun Ar-Rasyid yang legendaris ini terlahir pada 17 Maret 763 M di Rayy, Teheran, Iran. Dia adalah putera dari Khalifah Al-Mahdi bin Abu Ja’far Al-Mansur khalifah Abbasiyah ketiga. Ibunya bernama Khaizuran seorang wanita sahaya dari Yaman yang dimerdekakan dan dinikahi Al-Mahdi. Sang ibu sangat berpengaruh dan berperan besar dalam kepemimpinan Al-Mahdi dan Harun Ar-Rasyid.
Sejak belia, Harun Ar-Rasyid ditempa dengan pendidikan agama Islam dan pemerintahan di lingkungan istana. Salah satu gurunya yang paling populer adalah Yahya bin Khalid. Berbekal pendidikan yang memadai, Harun pun tumbuh menjadi seorang terpelajar. Harun Ar-Rasyid memang dikenal sebagai pria yang berotak encer, berkepribadian kuat, dan fasih dalam berbicara.
Ketika tumbuh menjadi seorang remaja, Harun Ar-Rasyid sudah mulai diterjunkan ayahnya dalam urusan pemerintahan. Kepemimpinan Harun ditempa sang ayah ketika dipercaya memimpin ekspedisi militer untuk menaklukk Bizantium sebanyak dua kali. Ekspedisi militer pertama dipimpinnya pada 779 M - 780 M. Dalam ekspedisi kedua yang dilakukan pada 781-782 M, Harun memimpin pasukannya hingga ke pantai Bosporus. Dalam usia yang relatif muda, Harun Ar-Rasyid yang dikenal berwibawa sudah mampu menggerakkan 95 ribu pasukan beserta para pejabat tinggi dan jenderal veteran. Dari mereka pula, Harun banyak belajar tentang strategi pertempuran.
Sebelum dinobatkan sebagai khalifah, Harun didaulat ayahnya menjadi gubernur di As-Siafah tahun 779 M dan di Maghrib pada 780 M. Dua tahun setelah menjadi gubernur, sang ayah mengukuhkannya sebagai putera mahkota untuk menjadi khalifah setelah saudaranya, Al-Hadi. Pada 14 Septempber 786 M, Harun Ar-Rasyid akhirnya menduduki tahta tertinggi di Dinasti Abbasiyah sebagai khalifah kelima.
Harun Ar-Rasyid berkuasa selama 23 tahun (786 M - 809 M). Selama dua dasawarsa itu, Harun Al-Rasyid mampu membawa dinasti yang dipimpinnya ke peuncak kejayaan. Ada banyak hal yang patut ditiru para pemimpin Islam di abad ke-21 ini dari sosok raja besar Muslim ini. Sebagai pemimpin, dia menjalin hubungan yang harmonis dengan para ulama, ahli hukum, penulis, qari, dan seniman.
Ia kerap mengundang para tokoh informal dan profesional itu keistana untuk mendiskusikan berbagai masalah. Harun Ar-Rasyid begitu menghagai setiap orang. Itulah salah satu yang membuat masyarakat dari berbagai golongan dan status amat menghormati, mengagumi, dan mencintainya. Harun Ar-Rasyid adalah pemimpin yang mengakar dan dekat dengan rakyatnya. Sebagai seorang pemimpin dan Muslim yang taat, Harun Ar-Rasyid sangat rajin beribadah. Konon, dia terbiasa menjalankan shalat sunat hingga seratus rakaat setiap harinya. Dua kali dalam setahun, khalifah kerap menunaikan ibadah haji dan umrah dengan berjalan kaki dari Baghdad ke Makkah. Ia tak pernah lupa mengajak para ulama ketika menunaikan rukun Islam kelima.
Jika sang khalifah tak berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji, maka dihajikannya sebanyak tiga ratus orang di Baghdad dengan biaya penuh dari istana. Masyarakat Baghdad merasakan dan menikmati suasana aman dan damai di masa pemerintahannya. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Harus Ar-Rasyid tak mengenal kompromi dengan korupsi yang merugikan rakyat. Sekalipun yang berlaku korup itu adalah orang yang dekat dan banyak berpengaruh dalam hidupnya. Tanpa ragu-ragu Harun Ar- Rasyid memecat dan memenjarakan Yahya bin Khalid yang diangkatnya sebagai perdana menteri (wazir).
Harun pun menyita dan mengembalikan harta Yahya senilai 30,87 juta dinar hasil korupsi ke kas negara. Dengan begitu, pemerintahan yang dipimpinnya bisa terbebas dari korupsi yang bisa menyengsarakan rakyatnya. Pemerintahan yang bersih dari korupsi menjadi komitmennya. Konon, Harun Ar-Rasyid adalah khalifah yang berprawakan tinggi, bekulit putih, dan tampan. Di masa kepemimpinannya, Abbasiyah menguasai wilayah kekuasaan yang terbentang luas dari daerah-daerah di Laut Tengah di sebelah Barat hingga ke India di sebelah Timur. Meski begitu, tak mudah bagi Harun Ar-Rasyid untuk menjaga keutuhan wilayah yang dikuasainya.
Berbagai pemberontakan pun tercatat sempat terjadi di era kepemimpinannya. Pemberontakan yang sempat terjadi di masa kekuasaannya antara lain; pemberontakan Khawarij yang dipimpin Walid bin Tahrif (794 M); pemberontakan Musa Al-Kazim (799 M); serta pemberontakan Yahya bin Abdullah bin Abi Taglib (792 M). Salah satu puncak pencapaian yang membuat namanya melegenda adalah perhatiannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Di masa kepemimpinannya terjadi penerjemahan karya-karya dari berbagai bahasa.
Inilah yang menjadi awal kemajuan yang dicapai Islam. Menggenggam dunia dengan ilmu pengetahuan dan perabadan. Pada era itu pula berkembang beragam disiplin ilmu pengetahuan dan peradaban yang ditandai dengan berdirinya Baitul Hikmah - perpustakaan raksasa sekaligus pusat kajian ilmu pengetahuan dan peradaban terbesar pada masanya. Harun pun menaruh perhatian yang besar terhadap pengembangan ilmu keagamaan. Sang khalifah tutup usia pada 24 Maret 809 M pada usia yang terbilang muda 46 tahun. Meski begitu pamor dan popularitasnya masih tetap melegenda hingga kini. Namanya juga diabadikan sebagai salah satu tokoh dalam kitab 1001 malam yang amat populer. Pemimpin yang baik akan tetap dikenang sepanjang masa.
Pemimpin yang Prorakyat
Di era modern ini begitu sulit menemukan pemimpin yang benar-benar mencintai dan berpihak kepada rakyatnya. Sosok pemimpin yang mencintai rakyat pastilah akan dicintai dan dikagumi rakyatnya. Salah seorang pemimpin Muslim yang terbilang langka itu hadir di abad ke-8 M. Pemimpin yang pro rakyat itu bernama Khalifah Harun Ar-Rasyid.
Sang khalifah benar-benar memperhatikan dan mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara, Harun Ar-Rasyid berupaya dengan keras memajukan perekonomian serta perdagangan. Pertanian juga berkembang dengan begitu pesat, lantaran khalifah begitu mena ruh perhatian yang besar dengan membangun saluran irigasi. Langkah pemerintahan Harun Ar-Rasyid yang serius ingin menyejahterakan rakyatnya itu mendapat dukungan rakyatnya. Kemajuan dalam sektor perekonomian, perdagangan dan pertanian itu membuat Baghdad menjadi pusat perdagangan terbesar dan teramai di dunia saat itu.
Dengan kepastian hukum serta keamanan yang terjamin, berbondong-bondong para saudagar dari berbagai penjuru dunia bertransaksi melakukan pertukaan barang dan uang di Baghdad. Negara pun memperoleh pemasukan yang begitu besar dari perekonomian dan perdagangan itu serta tentunya dari pungutan pajak. Pemasukan kas negara yang begitu besar itu tak dikorup sang khalifah. Harun Ar-Rasyid menggunakan dana itu untuk pembangunan dan menyejahterakan rakyatnya. Kota Baghdad pun dibangun dengan indah dan megah. Gedunggedung tinggi berdiri, sarana peribadatan tersebar, sarana pendidikan pun menjamur, dan fasilitas kesehatan gratis pun diberikan dengan pelayanan yang prima.
Sarana umum lainnya seperti kamar mandi umum, taman, jalan serta pasar juga dibangun dengan kualitas yang sangat baik. Khalifah pun membiayai pengembangan ilmu pengetahuan di bidang penerjemahan dan serta penelitian. Negara menempatkan para ulama dan ilmuwan di posisi yang tinggi dan mulia. Mereka dihargai dengan memperoleh gaji yang sangat ting gi. Setiap tulisan dan penemuan yang dihasilkan ulama dan ilmuwan dibayar mahal oleh negara.
Sangat pantas bila keluarga khalifah dan pejabat negara lainnya hidup dalam segala kemewahan pada zamannya. Sebab, kehidupan rakyatnya juga berada dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Tak seperti pemimpin kebanyakan yang hidup dengan kemewahan di atas penderitaan rakyatnya. Sampai kapan pun, sosok Harun Ar-Rasyid layak ditiru dan dijadikan panutan para pemim - pin dan calon pemimpin yang ingin mencitai dan berpihak pada rakyatnya.
Jejak Hidup Sang Khalifah Agung Tahun 763 M : Pada 17 Maret, Harun terlahir di Rayy.
Tahun 780 M : Memimpin pasukan militer melawan Bizantium.
Tahun 782 M: Kembali memimpin pa - suk an melawan Bizantium hingga ke Bos porus.
Tahun 786 M: 14 September saudaranya Al-Hadi - khalifah keempat meninggal dunia.
Tahun 791 M: Harun kembali berperang melawan Bizantium.
Tahun 795 M: Harun meredam pembenrontakan Syiah dan memenjarakan
Musa Al-Kazim. Tahun 796 M: Harun memindahkan istana dan pusat pemerintahan dari Baghdad ke Ar-Raqqah.
Tahun 800 M: Harun mengangkat Ibrahim ibnu Al-Aghlab sebagai gubernur Tunisia.
Tahun 802 M: Harun menghadiahkan dua gajah albino ke Charlemagne sebagai hadiah diplomatik.
Tahun 803 M: Yahya bin Khalid (perdana menteri yang dipecat karena korupsi meninggal dunia.
Tahun 807 M: Kekuatan Harun mengusai Siprus.
Tahun 809 M: Harun meninggal dunia ketika melakukan perjalanan di bagian timur wilayah kekuasaannya. (rpb)
source: www.suaramedia.com
Friday, December 18, 2009
1 Muharram
Alhamdulillah atas nikmat usia yang dipinjamkanNya sehingga kita melangkah 1431H.
Selayak dengan hari tahun baru ini, cuaca di bumi BSP ini pun redup, tenang, angin sepoi-sepoi bahasa, sejuk dan menyeronokkan.
Saya? Saya tidak menyertai perhimpunan Tahun Baru di Putrajaya tetapi saya hanya bersiaran langsung di depan kaca televisyen di rumah sambil minum kopi Radix cicah dengan biskut empat segi Hwa Tai Luxury.
Sambil mendengar titah ucapan Sultan Kedah, sambil tangan ligat menanda kertas ujian anak-anak untuk dua subjek. Macam-macam anak-anak saya menjawab, maklumlah subjek saya ini lebih kepada menyaksikan kehebatan anak-anak saya goreng-mengoreng. Kadang-kadang ada yang digoreng sedap, dan ada juga yang habis hangus... aduhai anak-anakku...
Sehingga lewat Zuhur barulah saya usai menanda semuanya. Alhamdulillah.
Tiada apa yang menarik, mungkin esok hari lebih menarik, mungkin :) Insya Allah. Seandai benar tarikhnya esok saya dan sahabat saya mahu ke SA untuk mendengar ucapan nasihat daripada al-alamah tokoh Maal Hijrah ke-2 yang terpilih untuk 1431H ini, Prof. Yusuf el-Qaradawi. Insya Allah bi iznillah.
Maka Ahadnya pula terusan saya langsung ke majlis Resepsi ex-cert Azib di Taman Melawati. Semoga apa yang dirancang esok dipermudahkan Allah serta diberikan petunjuk yang baik selalu dan selamanya. Golongkanlah kami dalam orang yang Engkau kasihi Ya Allah...
Dua ucapan:
SELAMAT TAHUN BARU 1431H
SELAMAT PENGANTIN BARU KEPADA AZIB & FARA
1910
Nat Geo ~ Azan Maghrib
Selayak dengan hari tahun baru ini, cuaca di bumi BSP ini pun redup, tenang, angin sepoi-sepoi bahasa, sejuk dan menyeronokkan.
Saya? Saya tidak menyertai perhimpunan Tahun Baru di Putrajaya tetapi saya hanya bersiaran langsung di depan kaca televisyen di rumah sambil minum kopi Radix cicah dengan biskut empat segi Hwa Tai Luxury.
Sambil mendengar titah ucapan Sultan Kedah, sambil tangan ligat menanda kertas ujian anak-anak untuk dua subjek. Macam-macam anak-anak saya menjawab, maklumlah subjek saya ini lebih kepada menyaksikan kehebatan anak-anak saya goreng-mengoreng. Kadang-kadang ada yang digoreng sedap, dan ada juga yang habis hangus... aduhai anak-anakku...
Sehingga lewat Zuhur barulah saya usai menanda semuanya. Alhamdulillah.
Tiada apa yang menarik, mungkin esok hari lebih menarik, mungkin :) Insya Allah. Seandai benar tarikhnya esok saya dan sahabat saya mahu ke SA untuk mendengar ucapan nasihat daripada al-alamah tokoh Maal Hijrah ke-2 yang terpilih untuk 1431H ini, Prof. Yusuf el-Qaradawi. Insya Allah bi iznillah.
Maka Ahadnya pula terusan saya langsung ke majlis Resepsi ex-cert Azib di Taman Melawati. Semoga apa yang dirancang esok dipermudahkan Allah serta diberikan petunjuk yang baik selalu dan selamanya. Golongkanlah kami dalam orang yang Engkau kasihi Ya Allah...
Dua ucapan:
SELAMAT TAHUN BARU 1431H
SELAMAT PENGANTIN BARU KEPADA AZIB & FARA
1910
Nat Geo ~ Azan Maghrib
Tuesday, December 15, 2009
Hujan
Lebat.
Saya tengah menyaksikan keindahan kelebatan hujan turun.
Bunyi hujan sangat mengasyikan. Pastinya diselang-seli dengan bunyi guruh.
Sambil berfikir... sambil merenung... sambil menafsir...
Sememangnya dari pagi hari tadi cuaca sangat cerah dan cemerlang..
Teringat dengan pepatah, sediakan payung sebelum hujan...(sebab saya tak sediakan payung untuk balik) maka terpaksalah menanti dengan penuh sabar di sini.
Satu lagi, ku harap panas hingga ke petang, rupanya hujan ditengah hari. Kita merancang tetapi Dia lah penentu yang terbaik atas perancangan kita.
Kita fikir inilah cadangan yang terbaik buat kita tetapi apa-apa sahaja boleh berlaku dengan ketentuanNya...
Kita rasakan inilah yang terbaik untuk kita tetapi ada yang lebih baik yang Dia tentukan untuk kita. Orang dulu-dulu memberi pepatah mengikut resam dunia...
Begitulah kita...
(-_-)
menanti hujan seryat...
Saya tengah menyaksikan keindahan kelebatan hujan turun.
Bunyi hujan sangat mengasyikan. Pastinya diselang-seli dengan bunyi guruh.
Sambil berfikir... sambil merenung... sambil menafsir...
Sememangnya dari pagi hari tadi cuaca sangat cerah dan cemerlang..
Teringat dengan pepatah, sediakan payung sebelum hujan...(sebab saya tak sediakan payung untuk balik) maka terpaksalah menanti dengan penuh sabar di sini.
Satu lagi, ku harap panas hingga ke petang, rupanya hujan ditengah hari. Kita merancang tetapi Dia lah penentu yang terbaik atas perancangan kita.
Kita fikir inilah cadangan yang terbaik buat kita tetapi apa-apa sahaja boleh berlaku dengan ketentuanNya...
Kita rasakan inilah yang terbaik untuk kita tetapi ada yang lebih baik yang Dia tentukan untuk kita. Orang dulu-dulu memberi pepatah mengikut resam dunia...
Begitulah kita...
(-_-)
menanti hujan seryat...
Subscribe to:
Posts (Atom)
Softening Brush
Bismillah. The hectic week has just begun, and I need to slot in my packed time, even 5 minutes, to sharpen my art skill of sketching up an...
-
Bismillahirahmanir rahim. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. It was a long process, almost 98 months. My original plan was 36 mon...
-
Bismillah. Yes, we have nice weather in the sunny season in the northern state of Malaysia. Make me thankful with all Allah gives to me. Ac...
-
Raining afternoon. I had class today. Alhamdulillah everything settled within the time. Now, my clock shows me 18.44. Am just waiting for to...